Kamis, 19 November 2020

10+ Renungan Harian wanita saat teduh kristen 2019 Air Hidup dalam kasih


10 RENUNGAN HARIAN PENDEK

Renungan 1 : Hidup di di dalam Terang

Renungan 2 : Kasih yang Berasal Dari Allah

Renungan 3 : Semua Ada Waktunya

Renungan 4 : Semua Karena Allah

Renungan 5 : Pujian dan Teguran

Renungan 6 : Hidup Menurut Daging atau Roh?

Renungan 7 : Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik

Renungan 8 : Pekerjaan Allah Dinyatakan di dalam Diri Manusia

Renungan 9 : Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan

Renungan 10 : Didikan Allah

Renungan Harian wanita pas teduh kristen 2019 Air Hidup di dalam kasih

Renugan harian wanita. Gambar sepositif.com



Renungan Harian wanita pas teduh kristen 2019


Renungan 1

Hidup di di dalam Terang
Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10



"Tetapi jikalau kami hidup di di dalam terang mirip layaknya Dia tersedia di di dalam terang, maka kami beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kami berasal dari pada segala dosa."

1 Yohanes 1:7



Tanpa disadari, terang dan gelap merupakan dua segi yang tidak sanggup dipisahkan berasal dari hidup manusia. Terang dan gelap seakan tersedia di dalam diri manusia dan menguasainya. Terang akan kami dapatkan berasal dari Tuhan Yesus kala kami hidup seturut dengan kehendakNya. Sebaliknya jikalau kami melaksanakan suatu pelanggaran atau dosa justru gelap yang tersedia di dalam diri kami dikarenakan terang Kristus akan meredup sejalan tambah seringnya kami berbuat dosa.



Tidak tersedia satu pun manusia yang luput berasal dari dosa. Semua manusia yang hidup di bumi ini pasti pernah melaksanakan kesalahan. Kesalahan yang dijalankan tidak cuma merugikan diri sendiri tetapi terhitung sanggup merugikan orang lain. Karena dosa inilah manusia akan kehilangan terang daripada Kristus di di dalam hidupnya sehingga manusia ditelan oleh kegelapan.



Salah satu cara sehingga hidup kami tidak jatuh ke di dalam kegelapan yaitu dengan hidup di di dalam Dia yang merupakan terang itu sendiri. Hidup di di dalam Dia bermakna kami berkenan hidup dan tumbuh dengan dengan Dia. Karena tidak tersedia satu pun manusia yang tidak pernah melaksanakan dosa, maka kami kudu mengakui dosa tersebut dihadapanNya. Dosa merupakan tidak benar satu penghalang antara manusia dengan Allah. Karena dosa pula manusia akan kehilangan terangNya. Oleh dikarenakan itu, akuilah segala dosa yang pernah anda melaksanakan sehingga anda sanggup beroleh terangNya kembali. Ketika anda telah mengakui segala doaa dan pelanggaran yang telah diperbuat, berubahlah dan berjalanlah menuju terang itu.



Hiduplah di di dalam terang. Terang itu baik ada dikarenakan dengan hidup di di dalam terang jalan kehidupanmu akan dituntun oleh cahayaNya. Dengan hidup di di dalam Dia, anda sanggup beroleh terang itu. Kiranya terang itu dinyatakan di dalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati.



Renungan 2

Kasih yang Berasal Dari Allah
Bacaan: 1 Yohanes 4:7-12



"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kami saling mengasihi, dikarenakan kasih itu berasal berasal dari Allah; dan tiap-tiap orang yang mengasihi, lahir berasal dari Allah dan mengenal Allah."

1 Yohanes 4:7



Berbicara perihal kasih sebenarnya tidak tersedia habisnya dikarenakan kasih itu tidak akan pernah berhenti pas kami hidup di dunia ini. Setiap orang pasti miliki orang yang dikasihi, entah itu orang tua, saudara maupun teman. Kita kudu mengasihi sesama kami dikarenakan Allah telah terlebih dahulu mengasihi kami dengan menambahkan anakNya ke di dalam dunia untuk menebus dosa kita.

Kasih terbesar yang sanggup kami rasakan adalah kasih Allah. Allah begitu mengasihi kami manusia berdosa ini. Ia tidak membebaskan kami jatuh ke di dalam maut dan kehilangan kasihNya sehingga lewat anakNya Yesus Kristus kami sampai pas ini sanggup merasakan kasihNya di dalam kehidupan kasihnya. Karena kami mengerti begitu besar kasihNya di dalam kehidupan kami akan memampukan kami untuk mengasihi sesama.



Berbicara perihal kasih, sering kadang kami sukar untuk mengasihi orang yang tidak mengasihi kami atau orang yang telah menyakiti kita. Kasih yang kami berikan kepada sesama umumnya dikarenakan kasih berbalas yang bermakna "aku mengasihi anda dikarenakan anda terhitung mengasihi aku". Namun, pada hari ini kami diajarkan untuk miliki kasih yang tulus dikarenakan Allah terhitung telah mengasihi kami sehingga kami kudu hidup di di dalam kasih itu.



Wujud kasih Allah yang paling sempurna di di dalam hidup kami yaitu lewat kasih yang kami berikan bagi sesama. Hendaklah kasih yang kami berikan itu berasal berasal dari Allah dikarenakan kasih yang berasal dariNya tidak akan pernah hilang. Kasih yang berasal berasal dari Allah terhitung memampukan kami untuk mengasihi orang yang telah menyakiti kita. Karena kasihNya, tidak tersedia alasan bagi kami untuk berhenti mengasihi sesama. Tidak tersedia alasan bagi kami untuk tidak mengasihi dikarenakan Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita. Kasih yang kami berikan bagi sesama merupakan wujud ucapan terima kasih kami kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.



Renungan 3

Semua Ada Waktunya
Bacaan: Pengkhotbah 3:1-10



"Untuk segala suatu hal tersedia masanya, untuk apa pun di bawah langit tersedia waktunya."

Pengkhotbah 3:1



Waktu terjadi begitu cepat sampai kami beranggapan tidak tersedia yang beralih di dalam diri dan kehidupan kami sampai pada akhirnya kami mengerti bahwa apa yang telah dijalankan pada pas ini sia-sia. Ketika kami telah bersusah payah untuk bekerja, hasil yang diperoleh tidak cocok harapan. Ketika kami telah bersusah payah untuk belajar, apa yang kami dapatkan tetap jauh berasal dari kata baik. Ketika kami telah rajin berdoa dan mampir kepadaNya, kami menjadi Ia belum menjawab dan mengubahkan situasi kita.



Manusia senantiasa dambakan hidup menurut waktunya bukan pas Allah. Manusia senantiasa mengeluh dan menuntut Allah jikalau apa yang terjadi di dalam hidupnya kudu cocok dengan keinginannya dan cocok dengan waktunya. Apakah pas manusia dengan pas Allah sama? Tentu saja pas Tuhan dengan pas kami berbeda.



Waktu Tuhan tidak sanggup terselami oleh manusia dikarenakan tidak tersedia satu pun manusia yang mengerti waktuNya. Namun percayalah jikalau pas Tuhan pasti baik adanya. Tuhan tidak menciptakan kesedihan tanpa kebahagiaan, tangisan tanpa tawa, sakit tanpa kesembuhan, serta duka cita tanpa puas cita. Ia akan menambahkan semuanya kepada kami untuk mengerti seberapa besar kami yakin dan mengasihiNya.



Ketika kami bersusah payah untuk mempengaruhi situasi kita, bersusah payah untuk melacak kebahagiaan jikalau itu bukan waktunya Tuhan, semuanya akan percuma dikarenakan apa yang kami cari itu tidak akan pernah kami temukan. Jika Tuhan belum berkehendak bagaimana kemungkinan kami sanggup memaksakan niat kita? Kehendak yang kami minta dan miliki tentunya baik bagi kehidupan kita, tetapi kehendakNyalah yang jauh lebih baik bagi hidup kita.



Oleh dikarenakan itu, bagaimana pun situasi dan konsidimu pas ini, ingatlah segala suatu hal yang terjadi di dalam kehidupanmu telah tersedia waktunya dan biarlah Tuhan datang dan mengubahkan kehidupanmu. Janganlah anda jutru berhenti meminta kepadaNya. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang mengerti segala apa yang anda perlukan. Tuhan Yesus memberkati.



Baca terhitung : Renungan malam sebelum akan tidur 2019



Renungan 4

Semua Karena Allah
Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15



"Ia menyebabkan segala suatu hal indah pada waktunya, lebih-lebih Ia menambahkan kekekalan di dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak sanggup menyelami pekerjaan yang dijalankan Allah berasal dari awal sampai akhir."

Pengkhotbah 3:11



Pada pas ini sering kami melihat orang yang membanggakan serta menyombongkan apa yang dia miliki menjadi berasal dari harta, kedudukan atau keharmonisan tempat tinggal tangga. Ada pula orang yang bangga akan kepintaran atau berlebihan yang dimiliki sampai ia lupa bahwa apa yang ia miliki merupakan dukungan Allah. Sebab sebenarnya apa yang kami miliki pas ini bukanlah hasil berasal dari bisnis atau pun kerja keras kami tetapi itu semua merupakan dukungan berasal dari Allah.



Kita tidak sanggup mengerti apa rencanaNya di dalam hidup kita. Kita terhitung tidak sanggup menyelami pekerjaan tanganNya dikarenakan apa yang Dia melaksanakan di dalam kehidupan kami hanya Dia seorang yang tahu. Jika pada pas ini anda menjadi sedih dan beban yang anda tanggung menjadi begitu berat dan menyakitkan, ingatlah bahwa Ia akan menyebabkan segala suatu hal indah pada waktunya. Ia akan memberikanmu kebahagiaan dan mengangkat beban yang tengah anda rasakan pada pas ini jikalau anda konsisten mengusahakan dan tidak berhenti meminta padaNya.



Allah yang menambahkan apa yang anda butuhkan pada pas ini. ia terhitung menambahkan apa yang anda minta kepadaNya. Oleh dikarenakan itu, jikalau keadaanmu telah lebih baik berasal dari sebelumnya, ingatlah bahwa itu adalah dukungan berasal dari Allah sehingga anda tidak kudu menyombongkan diri kembali dengan berkata segala yang anda miliki adalah hasil kerja kerasmu.



Segala suatu hal yang terjadi di dalam kehidupan kami sanggup tersedia dikarenakan Allah. Baik kesedihan atau kesenangan lebih-lebih ada masalah atau kemudahan semua itu telah Tuhan ijinkan datang di dalam kehidupan kami sehingga kami jadi pribadi yang risau akan Dia "Aku mengerti bahwa segala suatu hal yang dijalankan Allah akan senantiasa tersedia untuk selamanya; itu tak sanggup dilengkapi dan tak sanggup dikurangi; Allah berbuat demikian, sehingga manusia risau akan Dia." Pengkhotbah 3:14. Tuhan Yesus memberkati.



Renungan Harian pas teduh kristen 2019


Renungan 5

Pujian dan Teguran
Bacaan: Amsal 27:1-6



"Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri."

Amsal 27:2



Pernahkah kami memuji diri kami sendiri di depan orang lain dikarenakan berlebihan yang kami milikii? Memuji diri sendiri sering kadang jadi bumerang di dalam diri kita. Disatu segi kami sanggup menyebabkan orang lain terpesona tetapi disisi lain kami justru sanggup menyakiti orang lain dikarenakan sikap atau pun perkataan kita.



Bahkan di dalam Amsal pasal 27:2 sendiri dikatakan bahwa kami tidak boleh memuji diri kami sendiri tetapi biarlah orang lain yang memuji kita. Namun, jangan jadikan pujian itu sebagai suatu hal yang sanggup menyebabkan diri kami jadi pribadi yang sombong, tetapi jadikan pujian itu sebagai pemacu diri kami untuk jadi pribadi yang lebih baik berasal dari sebelumnya.



Umumnya kami lebih puas dipuji berasal dari pada ditegur. Pujian yang orang lain berikan sanggup menyenangkan hati kami tetapi teguran sanggup menyebabkan kami jadi sedih lebih-lebih marah. Teguran yang diberikan orang lain kepada kami memiliki tujuan untuk menyebabkan kami jadi pribadi yang lebih baik lagi. Sama halnya layaknya pujian, teguran terhitung sanggup membangun kami jikalau kami menyikapi teguran itu dengan baik.



Jika memilih antara dipuji atau ditegur kemungkinan kami lebih memilih untuk dipuji dikarenakan teguran tidak akan menyebabkan kuta senang. Namun pernahkan kami berpikir bahwa lebih baik kami ditegur berasal dari pada dipuji? Teguran merupakan isyarat orang lain mengasihi kami dan meminta kami sanggup jadi pribadi yang lebih baik lagi. Beda halnya dengan pujian. Terkadang tersedia pujian yang diucapkan bukan berasal dari hati dikarenakan seorang lawan pun sanggup memuji diri kami "Seorang rekan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Amsal 27:6.



Pujian dan teguran merupakan dua perihal yang berlainan terkait bagaimana kami menyikapinya. Jangan cuma berkenan terima pujian dan menampik teguran. Namun terimalah keduanya sebagai suatu perihal yang sanggup membangun diri kita. Tuhan Yesus memberkati.



Baca terhitung : Renungan Harian Tentang Waktu



Renungan 6

Hidup Menurut Daging atau Roh?
Bacaan: Galatia 5:16-26



"Barangsiapa jadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala udara nafsu dan keinginannya."

Galatia 5:24



Setiap manusia pasti miliki keinginan di di dalam dirinya. Terkadang manusia terhitung melaksanakan segala cara sehingga keinginannya sanggup terwujud. Ketika keinginan yang dimiliki telah terwujud, pasti akan tersedia kebagiaan yang muncul di di dalam hati. Kebahagiaan itu tentunya tidak sanggup didefinisikan cuma lewat kronologis kalimat saja dikarenakan sering kadang kalimat tidak semuanya sanggup mewakili kebahagiaan yang kami rasakan.



Kembali pada keinginan, sebenarnya keinginan yang kami miliki itu layaknya apa? Apakah keinginan itu telah berkenan di hadapanNya? Ada dua keinginan di dalam diri manusia. Yang pertama yaitu keinginan daging dan yang ke dua yaitu keinginan roh. Yang kudu kami pahami pas ini adalah keinginan daging tidak mirip dengan keinginan roh dikarenakan keinginan daging itu berlawanan dengan keinginan roh. Galatia 5:17 dengan mengerti dikatakan demikianlah "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — dikarenakan keduanya bertentangan — sehingga anda tiap-tiap kali tidak melaksanakan apa yang anda kehendaki."



Salah satu wujud keinginan daging yang disebutkan di dalam Galatia 5:19-21 yaitu sikap iri hati. Sedangkan tidak benar satu keinginan roh yang disebutkan di dalam Galatia 5:22-23 yaitu penguasaan diri. Sebagai manusia sering kadang keinginan daging kami jauh lebih besar berasal dari pada keinginan roh. Kita dambakan hal-hal duniawi untuk memenuhi keinginan sesaat kami saja. Kita beranggapan bahwa kala kami sanggup miliki segala suatu hal yang kami dambakan dan disuguhkan oleh dunia, kami akan jadi manusia yang paling bahagia. Namun apakah itu benar? Tentu saja tidak.



Keinginan daging yang kami miliki justru cuma akan menyebabkan kami jauh berasal dari Allah. Kita akan merasakan kehampaan diri dan kekosongan di dalam hati kami dikarenakan kami sangat mengusahakan untuk menuruti udara nafsu dunia. Keinginan daging sebenarnya baik, tetapi jangan sampai keinginan roh justru kalah dengan keinginan daging kita. Tuhan Yesus memberkati.



Renungan 7

Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik
Bacaan: Galatia 6:1-10



"Janganlah kami jemu-jemu berbuat baik, dikarenakan sekiranya telah mampir waktunya, kami akan menuai, jikalau kami tidak jadi lemah."

Galatia 6:9



Ada yang bilang jikalau berbuat baik itu melelahkan dikarenakan ujung-ujungnya cuma akan tersakiti. Bahkan tersedia yang bilang jikalau ia konsisten berbuat baik ia cuma akan dimanfaatkan sehingga ia kudu berhenti untuk berbuat baik. Pertanyaannya saat ini adalah apakah berbuat baik sebegitu melelahkannya sehingga kami kudu berhenti untuk berbuat baik?



Berbuat baik sebenarnya tidak melelahkan terkait bagaimana kami menyikapi dan memandangnya. Berbuat baik bukanlah suatu hal perihal yang kudu diperdebatkan dikarenakan berbuat baik merupakan tidak benar satu bukti syukur kami kepada Allah.



Terkadang manusia cuma melihat kebaikan yang dijalankan cuma sebagai ucapan terima kasih atau balas budi dikarenakan orang lain telah berbuat baik kepada dirinya. Namun apakah itu sebenarnya yang dikehendaki Allah? Allah dambakan kebaikan yang kami berikan bagi orang lain merupakan kebaikan yang tulus berasal dari di dalam hati.



Salah satu kebaikan yang sanggup kami berikan untuk sesama kami yaitu sikap saling tolong menolong. Menolong sesama kami merupakan bukti nyata kami untuk memenuhi hukum Kristus yaitu mengasihi sesama. Kita kudu menopang sesama kami yang tengah mengalami ada masalah dikarenakan kala kami menolongnya kami sanggup meringankan bebannya. Ketika kami menopang orang lain, janganlah kami menghendaki imbalan berasal dari apa yang telah kami perbuat. Namun, lakukanlah itu dengan ketulusan hati dikarenakan Ia melihat hati dan perbuatan kita.



Berbuat baik merupakan sebuah kesempatan yang telah allah berikan bagi kita. Hidup ini merupakan sebuah kesempatan sehingga pas kami tetap diberikan nafas kehidupan olehNya marilah kami berbuat baik kepada sesama kita. Galatia 6:10 berkata demikianlah "Karena itu, sepanjang tetap tersedia kesempatan bagi kita, marilah kami berbuat baik kepada semua orang, tetapi terlebih kepada kawan-kawan kami seiman." Oleh dikarenakan itu janganlah jenuh untuk melaksanakan kebaikan dikarenakan apa yang kami tabur itulah yang kami tuai. Tuhan Yesus memberkati.



Baca Juga : Renungan Hati Yang Penuh Makna



Renungan 8

Pekerjaan Allah Dinyatakan di dalam Diri Manusia
Bacaan: Kisah Para Rasul 19:8-12



"Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, lebih-lebih orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat."

Kisah Para Rasul 19:11-12



Mujizat merupakan suatu karya Allah yang dinyatakan di dalam diri tiap-tiap umatNya. Mujizat tidak kudu senantiasa diambil kesimpulan sebagai suatu hal yang besar layaknya selamat berasal dari kecelakaan atau disembuhkan berasal dari penyakit. Mujizat sederhana terhitung sanggup kami rasakan di dalam kehidupan kami layaknya tetap diberikan nafas kehidupan dan sanggup menjalani kehidupan dengan sehat.



Mujizat yang terjadi di dalam hidup kami merupakan penyampaian pesan perihal Kerajaan Allah. Kerajaan Allah kudu konsisten disampaikan kapan pun dan dimana pun dikarenakan pemberitaan perihal kasih karunia Allah kudu konsisten terjadi di dalam hidup manusia. Pertanyaannya sekarang, siapakah yang sanggup melaksanakan mujizat?



Tuhan sanggup memakai siapa saja untuk mengadakan mujizat sehingga kuasaNya dipermuliakan. Tuhan sanggup saja memakai hidupmu pada pas ini untuk melaksanakan pekerjaanNya yang luar biasa. Ketika kami melaksanakan pekerjaanNya, tidak semua orang akan menopang kita. Akan tersedia orang yang mencemooh kami lebih-lebih merendahkan kita. Namun, jikalau kami itu terjadi, kami kudu senantiasa tunjukkan kasih dan kuasaNya di tengah-tengah orang yang belum percaya. Ketika kami konsisten melangkah maju, Tuhan pasti akan memakai hidup kami sedemikian rupa sehingga kami sanggup jadi berkat bagi orang lain.



Sama halnya layaknya Paulus yang dipakai Allah untuk mewartakan kabar perihal Kerajaan Allah. Paulus dipakai Allah untuk mengadakan mujizat sehingga kuasa Allah sanggup dinyatakan di tengah banyak orang. Sudah siapkah hidupmu dipakai oleh Allah untuk melaksanakan pekerjaanNya yaitu mewartakan Kerajaan Allah? Jika anda bersedia, Tuhan pasti akan memakai hidupmu dengan luar biasa. Yakinlah Ia akan konsisten mengadakan mujizat di di dalam dirimu dan lewat dirimu. Ia akan memakai dan membentuk hidupmu seturut dengan kehendakNya. Oleh dikarenakan itu, serahkanlah hidupmu kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.



Renungan 9

Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan
Bacaan: Mazmur 37:22-26



"TUHAN memutuskan beberapa langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; sekiranya ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, dikarenakan TUHAN menopang tangannya."

Mazmur 37:23-24



Jika anda tersesat di hutan apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan diam dan menunggu dukungan atau anda akan mengusahakan melacak jalan muncul dengan memakai kompas yang anda miliki? Jika anda memilih pilihan kedua, apakah anda yakin senantiasa akan melanjutkan perjalananmu walau anda tidak mengerti apa yang akan terjadi di depan sana jikalau anda konsisten berjalan?



Kehidupan manusia tentunya tidak senantiasa baik-baik saja. Ada kalanya kami diperhadapkan oleh suatu hal yang sukar sampai kami tidak mengerti bagaimana kami kudu bersikap. Ada kalanya persoalan yang terjadi di dalam hidup ini seakan tidak tersedia jalan keluar. Ada kalanya terhitung kami seakan tengah terjadi di dalam ketidak pastian layaknya tersesat di di dalam hutan dan cuma bermodalkan kompas. Pernah tidak kami merenung sejenak perihal kasih dan penyertaan Allah di dalam kehidupan kami sampai pas ini?



Kasih dan penyertaan Allah sungguh luar biasa dan nyata di dalam kehidupan kita. Ia senantiasa menyertai cara lehidupan kami dimana pun dan kapan pun itu. Tidak pernah Ia memalingkan wajahNya berasal dari pada kita. Ia senantiasa menopang kami sehingga pas kami jatuh kami tidak akan sampai tergeletak. Jika Tuhan senantiasa menyertai cara hidupmu, apakah anda tetap miliki kecurigaan dan kekuatiran di dalam menjalani hidup ini?



Memang pembawaan manusia jikalau tersedia rasa risau dan cemas di dalam menjalani ketidak pastian di dalam hidup ini. Ketika kami mengalami suatu perihal di luar keinginan dan harapan kami sering kadang kekuatiran itu jadi tambah besar sampai kami lupa bahwa Allah senantiasa menyertai tiap-tiap cara hidup kita. Sesulit apa pun kehidupan kami pas ini, Ia tidak akan membebaskan kami meminta-minta. Seberat apa pun kehidupan yang tengah anda jalani, ingatlah Ia senantiasa menyertai dan menopangmu. Ia senantiasa memberkati dan mendengar tiap-tiap seruan doamu. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang penuh kasih dan penyertaannya senantiasa tersedia untuk selamanya. Tuhan Yesus memberkati.



Baca Juga : Renungan malam perihal nasip hidup



Renungan 10

Didikan Allah
Bacaan: Amsal 3:11-15



"Hai anakku, janganlah engkau menampik didikan TUHAN, dan janganlah engkau jenuh akan peringatan-Nya."

Amsal 3:11



Ayah merupakan sosok yang senantiasa mengasihi kami walau pun ia tidak menunjukkannya secara segera kepada kita. Ia senantiasa edukatif kami sehingga kami sanggup tumbuh jadi anak yang kuat. Jika ia edukatif mu dengan keras, bukan bermakna ia tidak mengasihimu tetapi ia dambakan anda tumbuh jadi seseorang yang tahan banting dan kuat dikarenakan kehidupan ini tidak mudah. Tanpa disadari didikan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh bapak kami telah membentuk pribadi dan pembawaan kita. Jika bapak kami saja mengasihi kami bagaimana dengan Bapa di Surga?



Sama halnya layaknya seorang ayah, Bapa kami yang di Surga terhitung mengasihi dan edukatif kami dengan caraNya. Ia edukatif kami lewat persoalan hidup yang tengah kami alami. Persoalan yang terjadi di di dalam kehidupan kami Tuhan ijinkan dikarenakan Ia dambakan mendewasakan kami anak-anakNya. Proses pendewasaan itu kudu tersedia dikarenakan Ia dambakan menjadikan kami pribadi yang tidak cuma bertumbuh secara fisik saja tetapi terhitung kudu bertumbuh secara iman.



Namanya didikan pasti tidak tersedia yang mudah. Didikan tersedia pasti saja miliki obyek yaitu untuk mendisiplinkan dan mendewasakan kita. Jika didikan yang Tuhan berikan itu enak bagaimana kemungkinan kami sanggup tumbuh jadi pribadi yang kuat layaknya pas ini? Memang benar didikan Tuhan tidak enak, tetapi tentunya didikan yang Ia berikan akan menyebabkan kami jadi pribadi yang lebih dewasa. Jika pada pas ini anda tetap konsisten mengeluh akan persoalan hidup yang tengah anda alami, ingatlah satu perihal bahwa persoalan itu tidak akan melebihi kekuatanmu.



Oleh dikarenakan itu, marilah kami hidup dengan konsisten mengandalkan Tuhan. Memang benar bahwa didikan Tuhan tidaklah mudah. Namun percayalah didikannya akan sanggup menyebabkan kami jadi pribadi yang lebih baik. Melalui pergumulan hidup yang tengah kami hadapi, Ia membentuk kami seturut dengan kehendakNya. Jangan menyerah dan berhenti meminta padaNya. Tuhan Yesus memberkati.



Renungan Harian Bagian 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar