Jumat Agung merupakan hari Jumat sebelum Paskah untuk memperingati Penyaliban Kristus dan wafatNya di Golgota. Perhitungan tanggal Jumat Agung sendiri berlainan antara Gereja Timur dan Gereja Barat. Beberapa sumber tunjukkan bahwa wafatnya Yesus sendiri tidak dengan sadar dicatat terlebih di didalam Alkitab. Ada yang menduga bahwa wafatNya jatuh pada hari Rabu, tapi lebih banyak orang yang tunjukkan bahwa wafatNya jatuh pada hari Jumat.
Jumat Agung “Good Friday”
Berdasarkan anggapan ilmiah mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, penyaliban Yesus amat barangkali berjalan pada hari Jumat tapi untuk tanggalnya sendiri tidak diketahui dengan pasti. Dua grup ilmuan memperkirakan bahwa penyaliban Yesus berjalan pada tahun 33 Masehi. Namun, Isaac Newton memperkirakan penyaliban Yesus berjalan pada tahun 34 Masehi berdasarkan perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dengan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.
Umumnya Paskah jatuh pada hari Minggu pertama sehabis Bulan Purnama Paskah. Biasanya bulan purnama pada atau sehabis tanggal 21 Maret yang dijadikan tanggal dari vernal equinox. Perbedaan tanggal Paskah antara Gereja Timur dengan Gereja Barat disebabkan perbedaan kalender yang digunakan. Perhitungan jatuhnya tanggal Paskah pada Gereja Barat memanfaatkan kalender Gregorian. Sedangkan tanggal Paskah pada Gereja Timur memanfaatkan kalender Julian. Menurut kalender Gregorian, tanggal 21 Maret bertepatan dengan tanggal 3 April.
Berdasarkan kalender Gregorian, peringatan Paskah didalam Gereja Barat sanggup jatuh antara tanggal 22 Maret hingga 25 April. Maka Jumat Agung didalam Gereja Barat sanggup jatuh antara tanggal 19 Maret hingga 22 April. Untuk gereja Timur sendiri, Paskah sanggup jatuh antara tanggal 22 Maret hingga 25 April menurut kalender Julian dan Jumat Agung sanggup jatuh antara 19 Maret dan 22 April. Jika diamati memanfaatkan kalender Gregorian, Paskah pada Gereja Timur jatuh antara 4 April dan 8 Mei namun Jumat Agung jatuh pada tanggal 1 April dan 5 Mei.
Jumat Agung sendiri sering disebut sebagai Good Friday. Hal ini karena saat Jumat Agung kami akan meraih banyak hal baik. Adapun hal baik yang sanggup kami peroleh saat Jumat Agung yaitu:
1. Dosa manusia sudah dihapus
Melalui kematian Yesus di kayu salib, dosa manusia sudah dihapus oleh darahNya. Dulu sebelum kematianNya, manusia perlu mengorbankan kurban persembahan sebagai bukti atas pengakuan dosanya dan supaya Tuhan mengampuni dosanya. Namun, semenjak Yesus mati di kayu salib, manusia tidak lagi perlu mengimbuhkan kurban persembahan karena dosa manusia sudah dihapus oleh darahNya yang kudus dan tak bercela.
2. Beroleh karunia keselamatan
Karena kematianNya di kayu salib, manusia terhitung meraih keselamtan. Seperti yang kami tahu, upah dosa ialah maut. Namun, kematian Yesus di kayu salib mempunyai kami kepada keselamatan supaya kami lepas dari maut itu.
3. Memperoleh kekuatan
Kematian Yesus sendiri membuat kami meraih kekuatan. Salib yang Yesus pikul adalah salib yang kami pikul pada saat ini. Melalui momen kematianNya, Yesus mendambakan mengingatkan kami bahwa kami memiliki kekuatan untuk menghadapi masalah hidup karena Allah selamanya menyertai tiap tiap langkah hidup kita. Setiap manusia memiliki salibnya masing-masing. Salib yang kami pikul tidaklah berat karena Ia yang mengimbuhkan kekuatan pada kita.
4. Tuhan sedang bekerja atas hidup kita
Kematian Kristus terhitung pertanda bahwa Ia sedang bekerja atas hidup kita. Ia mendambakan membentuk hidup kami sedemikian rupa untuk mendatangkan kebaikan. Mungkin kami mulai sulit pada sat ini. Namun, jika kami selamanya menyerahkan seluruhnya ke didalam tanganNya, maka Ia akan mengimbuhkan sessuatu yang tidak terduga atas hidup kita.
5. Membawa perubahan atas hidup manusia
Kematian Kristus di kayu salib terhitung akan mempunyai perubahan atas hidup manusia. Manusia akan meraih hidup yang baru karena dosanya sudah ditebus. Seharusnya manusia sanggup hidup dengan meninggalkan langkah hidupnya yang lama. Dengan meninggalkan langkah hidup yang lama, manusia akan hidup didalam penyertaan Kristus.
Kematian Yesus di Kayu Salib
Kematian Yesus di Kayu Salib
whyeaster.com
Kematian Yesus di Kayu Salib tetap diperingati oleh gereja-gereja yang ada di seluruh dunia atau yang biasa kami sebut sebagai Jumat Agung. Sebelum Ia disalibkan. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi, di depan Imam Besar Kayafas. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi oleh serombongan besar orang yang mempunyai pedang dan pentung. Orang-orang itu disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
Dihadapan Mahkamah Agama, imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama melacak kesaksian Palsu supaya Ia sanggup dihukum mati, tapi mereka tidak memperolehnya biarpun banyak yang tampil sebagai saksi dusta. Ketika Imam Besar bertanya kepada Yesus apakah Ia Mesias atau bukan dan Yesus menjawabnya, seluruh Mahkamah Agama sepakat menghukum mati Yesus karena Yesus diakui sudah menghujat Allah.
Karena pada saat itu yang berhak menghukum mati seseorang semata-mata pemerintah Romawi, maka sehabis dari Mahkamah Agama, Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus. Namun, Pilatus mirip sekali tidak menemukan satu pun kesalah Yesus supaya Ia pantas dihukum mati. Pada saat itu, terdapat dua orang dihadapan Pilatus. Yesus dan salah seorang penjahat bernama Barabas. Ketika Pilatus bertanya siapakah yang lebih pantas untuk dibebaskan antara Yesus dan Barabas banyak orang bicara Barabas supaya penjahat itu dibebaskan.
Pilatus sadar bahwa usahanya percuma saja dan tambah menimbulkan kekacauan. Ia lantas menyita air dan mencuci tangannya di hadapan orang banyak dan Ia tidak berkenan ikut menanggung dosa pada Yesus yang akan dihukum mati karena Pilatus sadar bahwa Yesus tidak bersalah. Orang banyak sepakat dan akhirnya Yesus diserahkan untuk disalibkan.
Setelah Yesus divonis untuk dihukum mati, terlebih dahulu Yesus disiksa. Penyiksaan yang dikerjakan oleh Yesus merupakan hal umum yang dikerjakan pada zaman Romawi. Serdadu-serdadu wali negeri mempunyai Yesus ke gedung pengadilan selanjutnya seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan baju Yesus dan menggantinya dengan jubah ungu. Mereka mengayam sebuah mahkota dari duri lantas menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka terhitung mengimbuhkan Dia sebatang buluh pada tangan kananNya. Mereka pun berlutut dan mengolok-olok Yesus. Mereka terhitung memukul Yesus dengan sebuah buluh. Setelah mereka selesai menyiksa Yesus, mereka menanggalkan jubah ungu itu selanjutnya menggantinya lagi dengan baju Yesus dan mempunyai Yesus ke luar untuk disalibkan.
Yesus disalibkan di Bukit Golgota atau Kalvari.Setelah Yesus disalibkan dengan dengan dua orang penyamun disebalah kanan dan sebelah kiriNya. Setelah disalibkan, mereka membagi-bagikan baju Yesus dan mengikis undi. Mereka duduk disana dan menjaga Yesus. Di atas kepala Yesus terhitung terpasang postingan Inri yang berarti “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.
Orang-orang yang melihat Yesus disana ikut menghujat dan mengolok-olok Yesus. Akhirnya Yesus pun wafat di atas kayu salib sehabis Ia menyerahkan nyawaNya ke tangan BapaNya. Kematian Yesus inilah yang umat Kristen rayakan pada saat Jumat Agung. Pada Jumata Agung, orang Krisen tidak hanyak diajak untuk merayakan wafatNya tapi terhitung untuk mengenang betapa besar pengorbanan Yesus di atas kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan dosa manusia supaya pada saat ini kami sanggup meraih keselamatan dari padaNya.
Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen
Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen
time.com
Jumat Agung merupakan salah satu hari Trisuci menjelang Hari Paskah. Namun sejatinya, tetap banyak orang Kristen yang belum sadar arti dari Jumat Agung itu sendiri. Bahkan tidak sedikit pula orang Kristen yang menganggap bahwa Jumat Agung dan Paskah itu sama. Jika diamati dari momen yang terjadi, Jumat Agung dan Paskah bukanlah hal yang sama. Jumat Agung mengingatkan kami akan kematian Yesus di kayu salib. Sedangkan Paskah mengingatkan kami akan kebangkitan Kristus yang merupakan isyarat kemenangan atas maut.
Saat kami memperingati Jumata Agung, sudah pasti bukan cuma dukacita saja yang kami peringati tapi terhitung harapan akan kematian Yesus yang maknanya jauh lebih besar. Lalu sebenarnya apa arti Jumat Agung itu sendiri? Berikut adalah arti Jumat Agung bagi umat Kristen.
1. Penderitaan bukanlah akhir kehidupan
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, tiap tiap orang memiliki salibnya tiap-tiap yang perlu ditanggungnya. Salib berikut merupakan ujian yang perlu manusia lewati didalam hidup ini. Manusia sering menganggap bahwa ujian yang dihadapinya merupakan suatu penderitaan.
Meskipun demikian, penderitaan itu bukanlah akhir dari hidup manusia. Manusia perlu setia dengan salib yang dipikulnya. Dari salib yang kami pikul pada saat ini, Tuhan sedang membentuk kami menjadi spesial yang kuat dan tangguh, Memang tidak gampang untuk menghadapi masalah hidup. Namun percayalah Bapa di Sorga selamanya menyertai kami dimana pun dan kapan pun itu.
2. Pengampunan
Kematian Kristus di kayu salib merupakan bukti nyata dari kasih yang Ia berikan untuk manusia. Kematian Yesus di kayu salib ini memiliki arti pengampunan. Pengampunan yang Yesus berikan merupakan pengampunan yang mahal harganya karena dibayar dengan darahNya yang kudus. Ia tidak mendambakan umat yang dikasihiNya jatuh ke didalam maut dan kehilangan tempatnya di Sorga. Oleh karena itu, Ia berkenan mengimbuhkan nyawanya supaya manusia tidak jatuh ke didalam maut dan juga meraih kasih Bapa di Sorga.
Karena pengampunan yang Yesus berikan merupakan bukti nyata dari kasih Allah, maka pada saat ini gerejaNya selamanya mengajarkan kasih. Kasih merupakan landasan hidup bagi orang percaya. Jika pada sat ini tidak memiliki kasih, bagaimana kami sanggup merasakan kasih yang Yesus berikan? Melalui pengampunanNya, kami terhitung diajarkan untuk sanggup mengampuni tiap tiap orang yang bersalah kepada kami mirip layaknya Dia sudah mengampuni kita.
3. Membangun mentalitas pemenang
Coba bayangkan apa jadinya jika Yesus tidak mati di kayu salib dan menentukan melepas manusia jatuh ke didalam dosa? Tentu saja hingga saat ini kami akan hidup didalam dosa itu dan tidak akan meraih keselamatan. Melalui kematiannya di kayu salib, Ia mendambakan membangun mentalitas kami sebagai pemenang. Lalu menang dari apa?
Ia mendambakan menjadikan kami pemenang melalui permasalahn hidup yang kami alami. Ia mendambakan kami selamanya berserah dan menghendaki padaNya dan juga tidak meninggalkanNya. Mungkin pada saat ini kami tidak sadar apa sebenarnya konsep Allah didalam hidup kita. Namun percayalah melalui apa yang kami alami pada saat ini, Ia sedang membentuk kami menjadi spesial yang lebih baik.
Jumat Agung atau Good Friday merupakan perayaan yang tiap tiap tahunnya dirayakan oleh umat Kristiani. Jumat Agung merupakan perayaan akan kematian Kristus di kayu salib untuk menebus dosa dan menyelamatkan manusia dari maut. Jumat Agung yang dirayakan tiap tiap tahunnya kiranya sanggup memiliki arti mendalam didalam diri tiap tiap kami pada saat ini. Kiranya artikel ini sanggup menjadi berkat bagi kami semua.
https://www.addbloglink.com/site/donabisnis.com
https://www.link-de.com/site/donabisnis.com
https://www.urllinking.com/site/donabisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar