Senin, 10 Agustus 2020

Apa itu Minggu Palma? 4 Alasan Umat Kristen Perlu Merayakannya


Minggu Palma merupakan keliru satu peringatan didalam liturgi Kristen yang selalu diperingati satu minggu sebelum saat Paskah. Minggu palma umumnya merujuk kepada perayaan masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum saat Ia disalibkan. Minggu palma merupakan perayaan yang istimewa sebab dirayakan sebelum saat kematian dan kebangkitan Yesus dari pada orang mati. Karena dirayakan sebelum saat kematian dan kebangkitan Yesus, Minggu Palma disebut juga sebagai pembuka pekan suci yang berfokus terhadap pekan terakhir Yesus berada di kota Yerusalem.



Dalam perayaan Minggu Palma ini umumnya umat bakal dibagikan daun palem dan area gereja bakal dipenuhi oleh ornamen palem. Biasanya untuk merayakan Minggu Palma ini lebih dari satu gereja bakal mengadakan perarakan yang diawali dari lapangan dan semua umat bakal mempunyai daun palma (palem). Ini bertujuan untuk mengingatkan perihal waktu Yesus singgah memasuki kota Yerusalem bersama menunggangi seekor kedelai. Pada waktu Yesus datang, orang Yahudi yang ada di Yerusalem begitu mengelu-elukan nama Yesus. Dari apa yang dijalankan oleh orang banyak itu kita sanggup memandang bagaimana orang banyak yang ada di Yerusalem begitu merindukan sosok seorang Juruselamat.


Pada waktu itu, jalan yang dilalui oleh Yesus ditutup bersama daun palma yang berserakan di jalan. Bahkan semua orang melambaikan daun palma waktu Yesus melalui jalan itu. Oleh sebab itu, 1 minggu sebelum saat Paskah gereja merayakan Minggu Palma ini untuk mengenang kedatangan Yesus ke kota Yerusalem. Gereja Katolik menyebut Minggu Palma ini bersama masa Passion Week. Ada lebih dari satu sebutan untuk Minggu Palma iniseperti Sunday Palm atau Sunday of the Passion.

Alasan Mengapa Umat Kristen Merayakan Minggu Palma
Ada lebih dari satu alasan minggu ini dirayakan sebagai Minggu Palma. Adapun alasan yang mendasari perayaan Minggu Palma yaitu:

1. kehadiran Yesus ke kota Yerusalem disambut bersama daun palem

Kedatangan Yesus ke kota Yerusalem berjalan pas 1 minggu sebelum saat hari raya Paskah. SaatYesus singgah ke kota Yerusalem, banyak orang disana mengelu-elukan namaNya sambil melambaikan daun palem. Sebenarnya pemanfaatan daun palem ini cuma dapatditemukan didalam Injil Yohanes. Ketiga injil sinoptik lainnya tidak menyatakan pemanfaatan daun palem untuk menyongsong kedatangan Yesus ini.



Dalam Injil Matius cuma disebutkan manfaatkan ranting-ranting dari pohon-pohon. Injil Markus menyatakan ranting-ranting hijau yang mereka ambil di ladang sedangkan Injil Lukas tidak menyatakan kata ranting sama sekali.



Karena mengacu terhadap Injil Yohanes, maka perayaan untuk mengenang kedatangan Yesus ke kota Yerusalem ini manfaatkan daun palem.



2. Daun palem merupakam simbol kemenangan

Dalam formalitas Yahudi, daun palem sendiri merupakan simbol kemenangan. Pasa waktu itu, orang-orang yang ada di Yerusalem menyongsong kedatangan Yesus bersama daun palem dan ranting serta menghamparkan busana adalah harapan penduduk Yerusalem bahwa Yesus bakal mempunyai kemenangan dan pembebasan atas mereka. Dalam Perjanjian Lama, dinubuatkan bahwa Mesias bakal singgah sebagai Raja bersama menunggang kedelai dan mempunyai damai serta kemenangan bagi banyak orang.



Pada waktu itu, harapan penduduk tetap berupa politis dan militer sehingga Yesus yang dielu-elukan saat memasuki Yerusalem adalah cerminan dari harapan bakal kebangkitan bangsa Israel dari penindasan yang sedang mereka alami terhadap waktu itu. Ini menyatakan bahwa penduduk tetap tidak sadar bakal pengajaran Yesus berkenaan misi-Nya yakni untuk mewartakan Kerajaan Allah dan kabar keselamatan berkenaan pembebasan manusia dari dosa.



3. Seruan “Hosana Putra Daud” terhadap Minggu Palma

Pada Minggu Palma kita bakal menyerukan Hosana Putra Daud. Seruan ini sesungguhnya merujuk kepada seruan yang diberikan kepada Yesus di Injil Sinoptik. Dalam Injil Matius, Yesus diberi gelar “Putra Daud”. Gear yang diberikan kepada Yesus ini menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan oleh Allah. Yesus sendiri telah banyak melaksanakan mukjizat di Yerusalem. Melihat hal ini penduduk Yerusalem menghendaki Yesus sanggup memimpin Israel menuju kebebasan.



Dalam Injil Yohanes, Yesus diberi gelar “Raja Israel” sedangkan Lukas mengeksplisitkan kata raja serta memberikan kata “damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang tinggi.” Sama halnya seperti Yohanes dan Matius, Injil Markus merujuk kepada Mazmur 118:26 dan mengeksplisitkannya bersama ungkapan “Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, Hosana di tempat yang maha tinggi.”

Kesamaan dari keempat Injil ini menunjuk terhadap kesatuan berkenaan pengertian atas jati diri Yesus yang bermakna Yesus adalah Mesias Raja dari keturunan Daud yang singgah ke dunia ini atas nama Tuhan. Maka dari sinilah kemudian digunakan seruan “Hosana Putra Daud” terhadap Minggu Palem.



4. Yesus masuk ke Yerusalem melalui Gerbang Emas “Golden Gate”

Dalam formalitas Yahudi, dikatakan bahwa terhadap waktu itu Yesus masuk ke kota Yerusalem melalui pintu gerbang emas atau didalam bhs Ibraninya disebut sebagai Pintu Kerahiman “Gate of Mercy”. Dikatakan bahwa Gerbang Emas ini terletak disebelah timur kota Yerusalem.



Tradisi Yahudi juga menyatakan bahwa Yang Ilahi bakal terlihat di gerbang timur dan bakal terlihat kembali saat Mesias datang. Mesias bakal singgah memasuki kota Yerusalem melalui Gerbang Emas dan kemudian Mesias itu bakal menyatakan kemenangan di Yerusalem. Karena formalitas inilah, Gerbang Emas menjadi terlalu bermakna bagi orang Israel.



Gerbang emas sendiri ditutup terhadap th. 810 dan pernah dibuka kembali terhadap th. 1102 terhadap waktu Perang Salib. Namun, gerbang ini kembali ditutup bersama manfaatkan tembok terhadap th. 1187. Gerbang Emas pun kembali dibangun tapi ditutup kembali terhadap th. 1541 hingga waktu ini.

Simbol terhadap Minggu Palma
Daun palem menjadi simbol didalam perayaan minggu palma tiap-tiap tahunnya. Daun palem merupakan simbol dari kemenangan martir atas kematian. Martir seringkali digambarkan bersama manfaatkan daun palem yang disimpan salah satu tempat atau sebagai tambahan untu instrumen dari kesahidan. Yesus juga sering kali menyatakan jalinan pada daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian.

Daun palem punya warna hijau hingga kekuningan. Warna hijau ini melambangkan warna dari tumbuhan dan musim semi. Oleh sebab itu, daun palem digunakan waktu Minggu Palma menyimbolkan kemenangan kehidupan atas kematian.



Saat Minggu Palma ini, umat bakal melambai-lambaikan daun palem sambil bernyanyi. Hal ini menyatakan keikutsertaan umat menyongsong kedatangan Yesus di atas seekor kedelai yang hendak memasuki kota Yerusalem sebagai raja damai dan menyatakan tujuan yang bakal dicapai terhadap masa mendatang dimana ada harapan bakal kedamaian dan pembebasan di dalamnya.



Catatan Egeria menyatakan liturgi di Yerusalem kurang lebih abad keempat telah ada perarakan manfaatkan ranting palma dan zaitun untuk mengenang momen Yesus dielu-elukan di kota Yerusalem terhadap Hari Minggu Palma. Disebutkan bahwa kurang lebih pukul 5 sore di Minggu Palma umattelah berkumpul di atas bukit zaitun untuk mendengar perkabaran Injil berkenaan masuknya Yesus secara mulia ke kota Yerusalem. Setelah mendengar perkabaran Injil, mereka bakal berarak menuju pusat kota Yerusalem.



Anak-anak juga tak luput dari acara perarakan ini. Anak-anak mempunyai ranting palma dan zaitun saat perarakan berlangsung. Dari catatan Egeria ini juga menyatakan bahwa perayaan Minggu Palma seperti ini menjadi dibikin di Spanyol terhadap abad kelima, di Gallia terhadap abad ketujuh dan di Roma terhadap abad kesebelas. Dari formalitas ini kita sanggup memandang mengapa daun palma dipakai untuk merayakan Minggu Palma.



Selain daun palem, umat juga sanggup manfaatkan janur yang terbut dari daun kelapa untuk tandanya pesta atau hari raya. Janur ini umumnya digantungkan terhadap pintu atau sanggup pula digunakan sebagai hiasan disepanjang pagar menuju tempat perayaan Minggu Palma atau sanggup dipakai di tempat pesta itu sendiri. Janur juga sanggup digunakan sebagai hiasan penari pembawa persembahan.



Janur yang digunakan sebagai hiasan disepanjang jalan bakal terlihat selaras bersama makna pemanfaatan daun palma. Janur sendri sanggup menyatakan kegembiraan dan sorak sorai umat menyongsong kedatangan Yesus Kristus ke sedang umatnya. Namun, janur sendiri jarang digunakan sebagai hiasan didalam gereja sebab janur bakal kurangi kesan meriah untuk menyongsong Yesus. Terlebih kembali janur yang terbuat dari kelapa muda berwarna kuning terang (nur) bersama nuansa meriah bakal kurangi makna kenangan bakal penderitaan Yesus yang dimaklumkan didalam Kisah Sengsara yang dirayakan didalam Ekaristi Minggu Palma.



Melihat hal ini, pemanfaatan janur sebagai penghias didalam gereja harus dipertimbangkan kembali. Janur didalam gereja bakal lebih sesuai dipakai terhadap malam Paskah khususnya dihias disekeliling lilin Paskah sehingga memperkuat makna lilin Paskah sebagai simbol terang Kristus yang menyingkirkan kegelapan maut dan dosa menuju terangNya yang ajaib. Janur sebagai hiasan disini punya simbol sebagai terang, kemuliaan dan kemenangan.

Makna Minggu Palma
Kedatangan Yesus sendiri sesungguhnya mengandung makna yang lebih didalam tidak cuma untuk umat Israel tapi juga untuk semua manusia yang ada di bumi ini. KedatanganNya sendiri punya makna bahwa manusia bakal terbebas dari maut serta bakal mendatangkan damai dan sukacita didalam kehidupan manusia.Seperti yang kita ketahui, Minggu Palma merupakan perayaan yang dijalankan oleh umat Kristen untuk menyongsong kedatangan Yesus yang dielu-elukan waktu memasuki kota Yerusalem. Pada waktu itu, orang Israel terlalu menyongsong kedatangan Yesus sebab kedatanganNya diakui bakal mempunyai kedamai dan pembebasan umat Israel dari penjajahan yang sedang menimpa mereka.



Ternya gereja sendiri tidak cuma mengenang masuknya Yesus ke kota Yerusalem waktu merayakan Minggu Palma. Saat Minggu Palma, gereja juga turut mengenang kesengsaraan Yesus sehingga Minggu Palma sendiri juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Dalam formalitas peribadahan gereja khususnya gereja Katolik, setelah umat melaksanakan prosesi daun palem yakni melambai-lambaikan daun palem, umat bakal mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari kitab Injil.



Injil-injil berkenaan sengsara Yesus ini juga bakal dibacakan kembali terhadap waktu litur gi Jumat Agung. Namun yang harus diketahui disini adalah pemaknaan Injil yang dibacakan didalam liturgi Minggu Palma dan liturgi Jumat Agung punya makna yang berbeda. Pembacaan kisah sengsara Yesus terhadap liturgi Minggu Palma bertujuan sehingga umat sadar bahwa kemuliaan Yesus tidak cuma terletak terhadap kejayaanNya saat memasuki kota Yerusalem tapi justru kemuliaanNya terletak terhadap kematian Yesus di atas kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa.



Minggu Palma merupakan perayaan untuk mengenang momen masuknya Yesus ke kota Yerusalem untuk mempunyai damai dan pembebasan. Dalam merayakan Minggu Palma, umat manfaatkan daun palem sebagai simbol atas kemenangan. Kiranya perayaan Minggu Palma yang kita rayakan tiap-tiap tahunnya punya makna istimewa didalam kehidupan kita.



Semoga artikel ini sanggup memberikan Info berkenaan Minggu Palma dan sanggup menjadi berkat bagi kita semua.

https://stats-site.com/yukampus.com/
https://stats-site.com/yukristen.com/
https://stats-site.com/yukinternet.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar