Minggu, 16 Agustus 2020

Kesaksian Kristen, Brryan Jackson yang disuntik HIV


Kesaksian Kristen - Mungkin nama Brryan Jackson tetap terdengar asing ditelinga kita. Brryan Jackson merupakan seorang pemuda yang hidup dengan virus HIV dalam tubuhnya. Virus HIV itu telah ada dalam tubuhnya sejak ia tetap bayi sebab papa kanduknya sendiri tega menyuntikkan jarum suntik yang telah dilumuri darah penderita HIV. Brryan Jackson bersaksi bahwa ia sangat bersyukur kepada Tuhan sebab Tuhan tetap memberinya kesempatan untuk menekuni hidup walaupun virus HIV tetap ada dalam tubuhnya.



Pada saat ini umur Jackson menginjak 24 th. yang artinya virus HIV telah ada dalam tubuhnya lebih berasal dari 20 tahun. Untuk memaafkan barangkali Jackson tetap sukar untuk melakukannya. Bahkan ia menghendaki ayahnya mendekam di balik jeruji besi sepanjang mungkin. Kali pertama ia perlu bersua ayahnya kembali adalah saat ia mengunjungi ayahnya di Pemasyarakatan Missouri, Amerika Serikat. Jackson tunggu di ruang tunggu tahanan dengan perasaan yang bercampur aduk. Tentunya ada sedikit amarah dalam hatinya.

Kesaksian Kristen

express.co.uk



Tujuan Jackson hari itu bukanlah untuk sangat mengunjungi ayahnya, Bryan Stewart. Namun ia berkunjung kesana untuk membacakan sebuah pengakuan yang berisi harapan dan memastikan bahwa ayahnya akan tetap mendekam di balik jeruji besi seumur hidupnya. Jackson lebih-lebih tidak idamkan menatap ayahnya dan lebih-lebih ia tidak mengenalinya kembali sebagai sosok seorang ayah. Namun, perihal yang sangat dipercayai oleh Jackson sekarang adalah bahwa Tuhan tetap menyertai dirinya. Tuhan lebih besar berasal dari seluruh nya agar ia punya keberanian untuk menapaki hidupnya dan terhadap saat itu sanggup membacakan surat pengakuan di depan ayahnya dan di depan banyak orang.



Kisah ini berawal saat papa dan ibu Jackson bersua di sebuah fasilitas pelatihan militer di Missouri, di mana mereka berdua mengikuti pelatihan sebagai petugas medis. Pada pertengahan 1991, ibunya punya kandungan Jackson. Awalnya seluruh muncul baik-baik saja dan ayahnya sangat bahagian dan menyambut kelahiran Jackson. Namun, semuanya berubah saat ayahnya perlu pergi ke operasi militer Desert Storm di Arab Saudi.



Sepulangnya berasal dari Arab Saudi, sikap ayahnya sangat tidak sama kepada Jackson lebih-lebih ia menyangkal bahwa Jackson adalah putranya. Tidak hingga disana, ia lebih-lebih menghendaki ditunaikan tes DNA dan menyerang istrinya sendiri baik secara fisik maupun verbal.



Karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya, ibu Jackson pun pergi meninggalkan suaminya. Meskipun telah berpisah, mereka konsisten bertengkar khususnya soal biaya tunjangan anak sebab Stewart menolak untuk memberikan nafkah. Selama perselisihan ini berlangsung, papa Jackson tetap melontarkan ancaman yang menyeramkan dan sering menjelaskan kalau Jackson tentu tidak akan hidup samapi umur lebih berasal dari lima tahun.



Stewart yang terhadap saat itu bekerja sebagai seorang penguji darah di laboratorium diam-diam mengambil alih sampel darah yang terinfeksi virus HIV dan menyimpannya di dalam rumah. Sebenarnya saat umur Jackson 11 bulan, ia menjelaskan bahwa papa dan ibunya tidak pernah saling terkait lagi. Namun, saat Jackson terserang asma dan perlu dirawat di rumah sakit, ibunya menelepon papa Jackson untuk memberitahu kabar anaknya.



Tak diduga, Stewart berkunjung ke rumah sakit untuk mengunjungi Jackson. Ia lebih-lebih menghendaki ibunya untuk minum di kantin agar Stewart sanggup berduaan dengan Jackson. Ketika isterinya pergi, justru perihal tak terduga terjadi. Ia mengambil alih botol yang berisi darah orang terinfeksi HIV selanjutnya menyuntikkannya ke tubuh Jackson. Karena darah itu tidak sesuai dengan darah Jackson, organ-organ mutlak yang ada dalam tubuh kecilnya langsung terserang hingga tidak berguna secara normal. Ia bercerita bahwa terhadap th. 1992 dokter mendiagnosisnya terjangkis AIDS stadium akhir. Dalam situasi sekarat dokter memulangkannya ke rumah sebab dokter telah tidak sanggup kembali untuk menangani Jackson.

Mengetahui di dalam tubuh anaknya terinfeksi virus HIV tentu ibu Jackson menjadi putus asa. Dari minggu ke minggu situasi Jackson konsisten memburuk. Ibu Jackson berusaha untuk menyembuhkan dirinya dengan berkunjung ke beraneka dokter bahkanmengikuti serangkaian tes. Namun hasilnya tetaplah nihil sebab virus itu tidak sanggup dihilangkan berasal dari tubuh Jackson.



Selain infeksi virus HIV, Jackson terhitung mengalami tiga  infeksi akut dalam tubuhnya. Para dokter lebih-lebih menjelaskan kalau telah tidak ada kembali harapan bagi kelangsungan hidup Jackson.

Meskipun demikian, para dokter yang melindungi Jackson konsisten memberikan perawatan dan pengobatan walaupun dengan obat yang terbatas. Jackson menjelaskan bahwa terhadap saat itu ia sangat ketakutan. Ia tidak idamkan mati. Ia terhitung berbicara bahwa keadaannya dalam satu hari sanggup berubah dengan cepat. Ketika pagi hari dia baik-baik saja, satu jam selanjutnya ia sanggup dilarikan ke rumah sakit sebab infeksi lain. Ia lebih-lebih perlu menderita problem pendengaran sebagai efek samping berasal dari obat-obatan yang dikonsumsinya.



Namun perihal yang patut disyukurinya adalah ia sanggup bertahan hidup lebih-lebih keadaannya makin membaik. Dokter pun mengijinkannya untuk bersekolah dan jadi belajar di kelas paruh waktu. Meskipun demikian, ia perlu konsisten membawa obat-obatan dalam ranselnya. Obat-obatan selanjutnya perlu tetap disuntikkan melalui pembuluh darah Jackson agar ia tetap sanggup bertahan melawan virus yang ada dalam tubuhnya.



Dalam kehidupan sosialnya Jackson bercerita bahwa ia diasingkan. Teman-teman lebih-lebih orang tua sama sekali risau untuk berkenalan dengan Jackson. Jackson lebih-lebih tetap dibully dan diejek oleh teman-temannya. Bahkan Jackson jadi telah tidak ada kembali banginya daerah di dunia ini.

Untuk mengakibatkan hidupnya lebih baik, terhadap umur 10 th. Jackson menjelaskan bahwa ia jadi menghimpun potongan-potongan kisah kejahatan ayahnya terhadap dirinya. Awalnya Jackson sangat marah dan lebih-lebih benci kepada ayahnya. Namun, saat usinya 13 tahun, Jackson jadi mempelajari Alkitab sendiri di kamartidurnya dan selanjutnya Ia mendapatkan kepercayaan untuk memaafkan kejahatan ayahnya. Meskipun hingga saat ini ia belum sanggup memaafkan ayahnya semuanya tapi kebencian dalam dirinya telah sedikit berkurang.



Jackson menjelaskan bahwa terhadap saat ini kuantitas sel T dalam tubuhnya telah di atas biasanya yang artinya dirinya tidak punya kesempatan untuk menularkan virus. Setiap harinya ia perlu konsisten mengkonsumsi 23 pil obat hingga sekarang status HIV nya menjadi tidak terdeteksi. Jackson sekarang bekerja sebagai motivator dan punya badan amal “Hope is Vital” yang mempromosikan pemahaman perihal HIV. Ia terhitung punya harapan besar dalam dirinya untuk menjadi seorang papa dan membesarkan anak-anaknya dengan pandangan bahwa dunia adalah daerah yang damai. Ia terhitung idamkan melindungi anak-anaknya baik bahagia maupun duka.



Dari kesaksian Jackson ini kami belajar bahwa Tuhan punya rencana yang indah bagi anak-anakNya. Ketika seluruh orang melihat kami rendah lebih-lebih mearagukan kita, justru Ia akan melakukan tindakan menuruh kasih dan kuasaNya. Tentu saja Jackson tetap sanggup hidup di dunia ini bukan sebab kekuatannya atau kebolehan ibunya atau kebolehan para medis. Ia tetap sanggup ada di dunia ini sebab penyertaan dan kasih Tuhan. Dalam tiap tiap persoalan yang dihadapi, Jackson tetap berdoa dan bersyukur terhadap Tuhan lebih-lebih Ia mempelajari FirmanNya agar ia sanggup paham maksud Tuhan dalam hidupnya. Hingga selanjutnya Tuhan memulihkan Jackson.



Jika terhadap saat ini anda sedang hadapi masalah, berdoa dan berserahlah terhadap Tuhan sebab Ia akan melaksanakan kelakuan yang hebat atas hidup anda baik hari ini lebih-lebih selamanya. Kiranya kesaksian Jackson ini sanggup memberkati dan memberikan kami kebolehan bahwa Tuhan punya kuasa dan rencana indah bagi umat yang dikasihiNya. Tuhan Yesus memberkati.

https://images.google.mw/url?q=https://www.yukampus.com
https://images.google.rs/url?q=https://www.yukampus.com
https://images.google.si/url?q=https://www.yukampus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar