Selasa, 07 Juli 2020

6 Alasan Pengkhianatan Yudas Iskariot dan Makna dibaliknya


Pengkhianatan Yudas Iskariot - Mungkin bagi umat Kristen tidak asing lagi mendengar nama Yudas Iskariot. Yudas Iskariot merupakan murid terakhir Yesus. Ia adalah anak dari Simon Iskariot yang dipilih Yesus untuk jadi muridNya. Sepanjang histori gereja Yudas Iskariot dikenal sebagai tokoh kontroversial. Bagaimana tidak, sosok ini seringkali diperdebatkan oleh banyak orang hingga sementara ini.

Sebagian orang beranggap Yudas Iskariot sebagai pengkhianat gara-gara ia tega menjajakan Yesus untuk ditangkap dan disalibkan. Namun, beberapa lagi beranggap bahwa Yudas Iskariot merupakan seorang pahlawan gara-gara pengkhianatan yang dilakukannya udah memicu Yesus ditangkap dan disalibkan agar dosa manusia bisa ditebus oleh daranNya. Sehingga tak heran terkecuali muncul pertanyaan “Jika Yudas Iskariot tidak berkhianat, bagaimana cara Tuhan Yesus bisa disalibkan untuk menebus dosa manusia?”

Sebelum Yudas Iskariot mengkhianati Yesus, ternyata Ia udah menambahkan sinyal kepada para muridNya bahwa tidak benar satu dari pada 12 Rasul akan mengkhianati Yesus. Tentunya sinyal yang diberikan oleh Yesus ini mengarah kepada Yudas Iskariot dimana ia akan menjajakan Yesus.

Yudas Iskariot menjajakan Yesus kepada para Imam Besar dengan harga 30 keping perak. Jika kita ubah ke dalam penghitungan dollar, maka 30 keping perak itu setara dengan 19 dollar Amerika dan terkecuali dikonversikan ke dalam mata duit rupiah maka 30 keping perak cuma senilai Rp 247.000.

Tentu saja itu teralu tidak mahal bagi Yudas Iskariot untuk menjajakan Yesus begitu saja. Lalu terkecuali sesungguhnya demikian, apakah sesungguhnya motif Yudas Iskariot untuk menjajakan Yesus?

Ataukah gara-gara harta atau justru motif lain?

Beberapa sumber menyebutkan bahwa sesungguhnya Yudas Iskariot mendambakan menjadikan sosok pemimpin revolusi orang Yahudi untuk melakukan pemberontakan pada Kekaisaran Romawi. Pada sementara itu, tokoh revolusi untuk memimpin pemberontakan benar-benar diharapkan oleh orang Yahudi gara-gara Kekaisaran Romawi udah bertindak semena-mena.

Yudas Iskariot sudah pasti miliki harapan besar kepada Yesus dan meminta bahwa Ia rela memimpin pemberontakan kepada Roma. Sayangnya, apa yang diharapkan oleh Yudas Iskariot tidaklah cocok harapan. Dijelaskan dalam Alkitab bahwa Yesus menyuruh muridNya untuk taat kepada Kaisar tidak benar satunya dengan membayar pajak.

Tentunya Yesus tidak mendambakan jadi pemimpin di dunia ini gara-gara Yesus pilih untuk jadi pemimpin di Sorga. Melihat perihal ini akhinya Yudas Iskariot pilih menjajakan Yesus kepada para Imam Besar dengan harapan kala Yesus diadili dihadapan Pilatus akan berlangsung revolusi di Kota Yerusalem. Namun, perihal itu sudah pasti tidak terkabulkan gara-gara Yesus sendiri pilih menyerahkan diriNya untuk disalib gara-gara dengan penyaliban itu sendiri Ia bisa menebus dosa umat manusia.

Melihat Yesus yang pilih disalib, Yudas Iskariot mengembalikan duit yang didapatnya dari hasil menjajakan Yesus kepada para Imam besar dan ia pilih untuk mengakhiri hidupnya gara-gara rencananya udah gagal dan ia mengalami konflik batin yang benar-benar dalam.

Namun, terlepas dari apakah cerita berikut benar atau tidak kita bisa mengambil alih asumsi bahwa tidak tersedia satu pun cara yang bisa menghambat penggenapan Firman Allah.

Lalu sesungguhnya mengapa Yudas Iskariot sendiri bersedia untuk mengkhianati Yesus?

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Yudas Iskariot pilih untuk mengkhianati Yesus.

Pada sementara itu Yudas dikuasai oleh kesombongan.
Yudas tidak dulu memanggil Yesus dengan sebutan “Tuhan” sebagaimana yang dijalankan oleh murid-murid yang lain. Yudas Iskariot cuma memanggil Yesus dengan sebutan “rabbi” atau “guru”.
Hubungan Yudas dengan Yesus adalah interaksi yang paling jauh tidak layaknya muridNya yang lain.
Yudas Iskariot miliki sikap yang serakah gara-gara ia tidak cuma mengkhianati Yesus namun termasuk mengkhianati saudara seimannya gara-gara ia kerap mencuri.
Yudas Iskariot mendambakan Yesus sebagai pemimpin politik yang bisa menambahkan revolusi besar bagi orang Yahudi.
Yudas Iskariot tidak mengetahui kelakuan yang dilakukannya adalah salah. Ini dibuktikan dengan sikap Yudas yang pilih mengakhiri hidupnya.

Demikianlah artikel ini dibuat. Kiranya artikel ini bisa menambahkan informasi bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar