Minggu, 07 Februari 2021

DRAMA NATAL Kelahiran Sang Juruselamat


DRAMA NATAL



Tema “Kelahiran Sang Juruselamat”

Ayat: Matius 1:18-25, Matius 2:1-12

Tokoh:



Malaikat Tuhan
Maria Ibu Yesus
Yusuf Ayah Yesus
Bayi Yesus
Raja Herodes
3 orang Majus dari Timur
Pemilik penginapan 1
Pemilik penginapan 2


DRAMA NATAL Kelahiran Sang Juruselamat



Prolog:

Pada suatu hari, Tuhan menyuruh Malaikat-Nya untuk menghampiri Maria. Maria adalah seorang yang saleh dan telah bertunangan dengan Yusuf. Malaikat Tuhan yang berkunjung menghampiri Maria membawa kabar gembira bahwa ia bakal punya kandungan dan melahirkan seorang Juruselamat. Namun karena kedatangan Malaikat Tuhan, Maria ketakutan.



Malaikat : “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”



Maria : (terkejut dan selalu memandangi malaikat Tuhan yang datang) berbicara dalam hati “Apakah makna salam itu?”



Malaikat  “Jangan takut, hai Maria, karena engkau meraih kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau bakal punya kandungan dan bakal melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia bakal jadi besar dan bakal disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah bakal mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia bakal jadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak bakal berkesudahan.”



Maria : “Bagaimana perihal itu kemungkinan terjadi, karena saya belum bersuami?”



Malaikat : “Roh Kudus bakal turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi bakal menaungi engkau; karena itu anak yang bakal kaulahirkan itu bakal disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang punya kandungan seorang anak laki-laki terhadap hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”



Maria  : “Sesungguhnya saya ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”



Malaikat : (pergi meninggalkan Maria)



Prolog:

Maria pun bergegas menemui Yusuf sehabis Malikat Tuhan memberitakan kabar gembira ini kepada Maria. Namun, sehabis mendengar cerita Maria, Yusuf pun pergi terlihat meninggalkan Maria dan ia berniat menceraikan Maria diam-diam karena ia tidak dambakan mencemarkan nama Maria di  wajah lazim dan selanjutnya Yusuf pun tertidur.



Maria  : “Yusuf, sebenarnya saya membawa kabar baik bagimu. Malaikat Tuhan berkunjung menghampiriku dan ia berbicara bahwa saya bakal punya kandungan dan melahirkan seorang Juruselamat.”



Yusuf  : (terkejut) “Apa benar itu Maria?” (memegang pundak Maria)



Maria  : “Benar Yusuf. Sesungguhnya saya ini adalah hamba Tuhan. Biarlah yang berlangsung padaku seturut dengan kehendak-Nya.”



Yusuf  : (meninggalkan Maria dengan kebingungan) “Bagaimana ini? Sesungguhnya ku benar-benar mengasihi Maria dan tidak dambakan meninggalkannya. Namun, saya terhitung tidak dambakan mencemarkan namanya di depan banyak orang. Kalu begitu lebih baik saya menceraikannya diam-diam.” (tak berapa lama, Yusuf pun tertidur)



Malaikat : “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau kuatir mengambil alih Maria sebagai isterimu, karena anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia bakal melahirkan anak laki-laki dan engkau bakal menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang bakal menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu berlangsung supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Sesungguhnya, anak dara itu bakal punya kandungan dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka bakal menamakan Dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita.”



Yusuf  : (terbangun dari tidurnya) “Kiranya kehendakmu sajalah yang terjadi.”



Prolog:

Kemudian, genaplah sembilan bulan persentase Maria. Pada saat itu Maria dan Yusuf sedang ada di Betlehem dan Maria bakal segera melahirkan. Yusuf pun melacak penginapan disana tapi semua penginapan kosong sampai selanjutnya Maria melahirkan di sebuah kandang domba



Yusuf  : “Permisi apakah ada kamar kosong?” (mengetuk pintu dan sedikit berteriak)



Penginapan 1 : “Pergilah! Disini telah tidak ada lagi kamar kosong.” (membuka pintu dengan kasar selanjutnya menyuruh Yusuf pergi)



Yusuf  : “Permisi apakah ada kamar kosong?” (mengetuk pintu dan sedikit berteriak)



Penginapan 2 : “Tidak ada! Jangan berteriak seperti itu di malam dingin seperti ini. Carilah penginapan lain.” (berbicara dengan nada tinggi dan tidak membukakan pintu)



Yusuf  : “Aku telah mencarinya kemana-mana, tapi tidak ada kamar kosong lagi. Bantulah aku. Isteriku bakal segera melahirkan dan kami perlu tempat.”



Penginapan 2 : (membuka pintu) “Lalu apa peduliku terkecuali isterimu bakal melahirkan? Pergilah! Jangan mengganggu karena hari telah malam.”



Yusuf  : (berjalan pergi dan melihat Maria yang kesakitan) “Tuhan, tolonglah kami karena Maria bakal segera melahirkan.”



Prolong :

Yusuf dan Maria terus berlangsung sampai selanjutnya mereka menemukan sebuah kandang domba. Maria pun melahirkan Yesus disana. Malaikat Tuhan bernyanyi gembira. Tak cuma itu, berita tentang kelahiran Yesus pun mulai terdengar sampai ke orang-orang Majus dari Timur.

Malaikat : “Sebab seorang Juruselamat telah lahir di Btlehem. Pergilah dan ikutilah bintang yang bersinar dengan terang di langit itu” (menunjuk bintang lantas menghilang)



Prolog:

Orang-orang Majus ikuti bintang yang bersinar di langit dengan terangnya. Hingga selanjutnya mereka bertama kepada Herodes tentang sang Juruselamat yang telah lahir.



Orang Majus 1 : “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami berkunjung untuk menyembah Dia.”



Herodes : (terkejut dan mulai benar-benar kesal) “Sesungguhnya dimanakah kalian mendengar berita itu?



Orang Majus 2 : “Dari malaikat Tuhan yang berkunjung menemui kami.”



Herodes : “Sesungguhnya saya tidak mengerti tentang perihal itu. Pergilah dan selidikilah secara seksama hal-hal tentang Anak itu dan sehabis kalian menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku terhitung di mana Anak itu berada supaya saya terhitung berkunjung untuk menyembah Dia.”



Prolog:

Setelah mendengar perkataan Herodes, Orang-orang Majus dari Timur itu pergi dan melihat bintang yang tadi mereka ikuti berhenti di atas suatu area di mana Anak itu berada.



Orang Majus 3 : “Lihatlah itu bintang-Nya yang telah menunjuukkan di mana Mesias itu berada. Mari kami pergi ke area itu.” (menunjuk bintang dan ikuti arah bintang itu dengan sukacita)



Prolog:

Setelah sampai, mereka benar-benar bersuka cita dan sujud menyembah kepadaNya. Dibukalah persembahan yang mereka bawa.





3 orang Majus : “Salam”



Yusuf  : “Salam bagi kalian juga.”



Orang Majus 1: “Sesungguhnya malaikat Tuhan berkunjung menghampiri kami selanjutnya kami ikuti bintang dari Timur itu supaya kami sanggup sampai disini. Kami sungguh bersuka cita atas lahirnya seorang Mesias ke dalam dunia ini.”



Orang Majus 2 : “Tak lupa kami membawa persembahan bagi Anak yang telah lahir itu.”



Orang Majus 3: “Kiranya apa yang kami bawa sanggup mengasyikkan hatiNya dan sanggup jadi persembahan yang mau di hadapanNya.”



Prolog:

Ketiga orang majus pun mengeluarkan persembahan yang mereka bawa. Mereka membawa emas, kemenyan dan mur. Setelah mereka mempersembahkan persembahan yang mereka bawa. Malaikat Tuhan memperingatkan mereka supaya mereka tidak berlangsung menuju area Herodes. Sehingga mereka berlangsung memutar.



Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi.



Malaikat : “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes bakal melacak anak itu untuk membunuh Dia.”



Yusuf  : (bangun dari tidurnya dan mengajak Maria untuk pergi) “Bangunlah Maria. Kita perlu pergi dari area ini karena Malaikat Tuhan telah berfirman kepadaku.”



Maria  : (bangun dan membawa Yesus dalam pangkuannya) “Baiklah Yusuf. Marilah kami pergi.”



Prolog:

Yusuf dan Maria pun pergi ke tanah Mesi seperti apa yang telah diperintahkan oleh Malaikat Tuhan. Mereka berada di Mesir sampai Herodes mati. Setelah itu Yusuf, Maria dan Yesus pun pergi ke area Galilea dan tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret dengan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar